No bully please

Gara gara tulisan di urbanmama tentang bully, saya jd tergerak untuk sedikit nulis ttg hal itu. Di tulisan tsb ceritanya penulis menceritakan pengalaman masa lalunya yang diolok2 oleh teman sekolahnya gara2 mobil keluarganya yang tua. Teman2nya mengatai mobilnya mobil 'batere', haduh, bayangin deh anak kecil dibegituin..pasti malu dong ya..

Sayangnya, mungkin seperti sebagian anak2 kecil lain dimasa itu, termasuk saya kali ya, komunikasi kita dgn orang tua bisa dibilang kurang, sehingga si anak tidak mau menceritakan sedikitpun hal ini pada orang tuanya. Jadilah kejadian bully ini disimpan sendiri oleh sang anak. Dobel2 jadi penderitaannya dong, dibully dan dia sendiri memendam perasaannya.

Oke dari artikel itu, at the end, kesimpulannya adalah bagaimana kita sebagai orang tua agar lebih membuka komunikasi kpd anak. Dgn demikian, kita jadi tahu apa yg dialami anak dan bisa mencari solusinya. Terhadap bully membully ini kita gak bisa tinggal diam, pun sekolah. Baik org tua dan pendidik harusnya lebih peka dan mencegah hal ini terjadi.

Sekolah itu mnrt saya tempat potensial terjadi bully. Satu lagi fenomena yg saya liat ditahun ajaran baru ini. Sepanjang jalan saya liat anak2 sekolah berpenampilan aneh, rambut dikuncir pita warna warni, terus didadanya di tempel karton besar bertulisan apalah gitu. Kejadian seperti ini menurut saya adl pangkal bully loh. Loh iya, manusia diperlakukan gitu apa gak merendahkan dirinya ya, dipaksa utk berpenampilan tidak seharusnya. Sunguh sedih liatnya, masih saja ada kaum pendidik di sekolah yang mengizinkan hal itu terjadi. Salah satu ajaran kolonial, memuja senioritas, yang junior dimanfaatkan oleh senior.

Alhamdulillah sekolah anak saya tidak menerapkan sistem mos spt itu. Hari pertama sekolah, semua anak dikumpulkan dan kepsek menjelaskan value sekolah, yakni child friendly dan no bully di sekolah. Sedikit lega saya mendengarnya, tp tentu saja spt yg saya bilang tadi, saya mau lebih banyak belajar komunikasi dgn anak. Definitely it takes a whole village to raise a kid right?

Previous
Next Post »
0 Komentar